Siswa SMP Muhammadiyah 4 Surabaya mendapatkan pelajaran berharga tentang teknik penyalaan api dari pemateri ahli, Mas Dalbo, dalam Kemah Hizbul Wathan (HW) yang digelar di Bumi Perkemahan Mahanaim, Trawas, Mojokerto, Jumat (14/2).
Mas Dalbo, yang berpengalaman dalam kegiatan alam bebas, membagikan ilmu tentang pentingnya fire starter, tinder, dan teknik penyalaan api yang efektif untuk situasi survival.
Fire Starter dan Tinder: Kunci Api yang Cepat Menyala
Dalam sesinya, Mas Dalbo menjelaskan bahwa fire starter dan tinder adalah dua komponen utama dalam menyalakan api.
“Fire starter seperti ferro rod atau korek api adalah alat penting yang harus selalu dibawa. Sementara tinder, bahan mudah terbakar seperti serbuk kayu kering atau kapas, berfungsi sebagai media awal untuk memicu api,” ujarnya.
Ia menekankan bahwa pemilihan bahan yang tepat akan memudahkan proses penyalaan, terutama dalam kondisi cuaca yang kurang ideal.

Teknik Penyalaan Api yang Efektif
Selain Mas Dalbo, ada juga Kak Ateng yang mempraktikkan teknik penyalaan api. Kak Ateng mempraktikkan teknik penyalaan api secara langsung di hadapan siswa. Ia mengajarkan cara menyusun tinder di bagian dasar, kemudian menambahkan ranting kecil hingga kayu bakar yang lebih besar.
“Pastikan susunannya memungkinkan sirkulasi udara yang baik. Api butuh oksigen untuk bisa menyala optimal,” jelasnya. Siswa pun antusias mencoba teknik tersebut di bawah bimbingannya.
Keselamatan Jadi Prioritas Utama
Selain teknik, Ateng juga mengingatkan pentingnya keselamatan saat menyalakan api.
“Pastikan area sekitar sudah bersih dari bahan mudah terbakar. Selalu siapkan air atau pasir untuk memadamkan api jika diperlukan, dan jangan pernah meninggalkan api tanpa pengawasan,” pesannya.
Melalui pelajaran ini, siswa tidak hanya memahami cara menyalakan api, tetapi juga belajar tentang tanggung jawab dan keselamatan.
“Keterampilan ini sangat penting, terutama saat berada di alam bebas. Api bisa menjadi sumber kehangatan, alat memasak, atau bahkan sinyal darurat,” tambah Kak Ateng.
Dengan bimbingan Mas Dalbo dan Kak Ateng, siswa SMP Muhammadiyah 4 Surabaya mendapatkan bekal berharga yang dapat diaplikasikan dalam berbagai situasi, baik di alam maupun dalam kehidupan sehari-hari. Kegiatan ini menjadi bukti bahwa kemah HW tidak hanya tentang belajar, tetapi juga tentang mempersiapkan diri menjadi generasi yang tangguh dan mandiri.